Tuesday, May 24, 2016

BERBAGAI MUSIM DI KOREA SELATAN

Korea punya empat musim, yaitu musim hujan dan musim panas di pertengahan tahun, dan musim dingin dari bulan November sampai bulan Maret. Pulau Jeju yang terletak di pesisir pantai Selatan tergolong ke dalam wilayah paling hangat dan paling basah di negeri Korea. Waktu yang paling ideal untuk berkunjung ke Korea adalah di antara bulan-bulan musim gugur, yaitu bulan September sampai November.

Selama kurun waktu musim gugur, iklim di Korea cukup hangat, cuaca pun cerah, langit berwarna biru, dengan dedaunan yang sangat menakjubkan dan sangat menarik. Musim dingin yang sangat dingin dan kering merupakan waktu yang bagus untuk berkunjung ke Korea jika Anda tertarik dengan olah-raga musim dingin, karena Korea memiliki banyak tempat untuk olah-raga ski. Musim semi yang dimulai pada bulan April hingga Mei juga sangat indah dengan bunga Sakura yang bermekaran. Namun, musim ini tergolong musim yang padat untuk berkunjung ke Korea, sehingga kita perlu memesan terlebih dahulu untuk dapat memastikan akomodasi yang tersedia. Bulan-bulan musim panas sangatlah lembab juga panas dan agak ramai, karena ketika musim hujan sudah tiba maka banyak kegiatan yang harus disesuaikan dengan fluktuasi hujan yang lebat.


Perbedaan Empat Musim 

Iklim Korea tergolong ke dalam iklim benua jika dilihat dari temperatur dan angin yang bertiup dan curah hujan. Iklim Korea dibedakan menjadi empat jenis musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.


  • Musim Semi
Musim Semi dimulai sejak akhir bulan Maret sampai awal bulan Mei. Suhu yang ringan dan menyegarkan menjadikan musim semi sebagai musim yang ideal untuk menyaksikan bunga Sakura bermekaran, bunga Forsythia, bunga Azaleas, dan bunga Magnolias dan Lilacs yang bermekaran pada puncak musim Semi.



  • Musim Panas
Musim Panas dimulai pada bulan Juni hingga Agustus, dan puncak musim panas adalah bulan Agustus dengan suhu sekitar 23 hingga 26 derajat celcius. Keringnya musim dingin dan musim semi seakan menghilang selama musim panas tiba karena suhu musim panas sangat tinggi dan lembab. Cuaca musim panas umumnya cukup pengap sehingga sangat tidak nyaman. Selama tahun ini penggunaan AC dan kipas angin meningkat. Cuaca sangat panas menjelang akhir bulan Juli hingga akhir bulan Agustus. Seiring dengan tingkat kelembaban yang tinggi, orang merasakan lebih panas. Umumnya, antara akhir bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli di Korea sudah masuk musim Hujan. Selama musim hujan di Korea tidak ada terik panas, dan untuk beberapa minggu biasanya berawan disertai hujan yang sering hingga tiga minggu.




Frekuensi hujan disebut Jangma, dan angin topan secara langsung bisa mengakibatkan kerusakan pada tanaman. Pada musim panas, banyak terdapat buah-buahan di antaranya adalah buah Semangka, Melon, buah Persik, dan juga terdapat banyak sayuran. Selain itu, wilayah pegunungan tertutup oleh tanaman hijau. Untuk menghindari teriknya panas matahari, orang Korea biasanya pergi memanjat gunung, pergi ke pesisir pantai, atau pergi ke daerah lembah untuk menikmati waktu liburan musim Panas.


*Jangma

Jangma adalah istilah untuk hujan di musim panas. Fenomena ini muncul karena hujan musiman di Asia Timur yang datang dari arah Timur ke Barat. Curah hujan selama Jangma menunjukkan persentasi yang signifikan dibanding curah hujan tahunan di Korea. Musim ini terjadi tidak lama setelah masa penanaman padi, sehingga curah hujan cukup berpengaruh terhadap hasil panen padi.

  • Musim Gugur
Musim Gugur di Korea dimulai pada bulan September hingga bulan November. Udara di musim gugur dingin juga kering, dan langit biru dengan sedikit awan. Orang Korea menyebut musim gugur dengan sebutan Cheon-go-mabi. Panasnya musim panas sepertinya masih bersisa di bulan September. Udaranya panas pada waktu siang, tetapi udara di pagi hari dan sore dingin. Pada bulan Oktober, terdapat sedikit curah hujan dan tingkat kelembaban di udara pun menurun, sehingga cuacanya kering dan menyenangkan. Di akhir musim panas hingga awal musim gugur, angin topan muncul dari arah Pasifik Selatan. 

Musim gugur merupakan musim yang indah dengan dedaunan yang berjatuhan. Pohon Gingko dan pohon Maple berubah warna daunnya menjadi kuning dan merah di seluruh Korea. Selama musim gugur, masyarakat Korea senang pergi memanjat gunung untuk menikmati pemandangan indah yang diciptakan oleh dedaunan di musim gugur. Pegunungan dan dedaunan yang berjatuhan di musim gugur di seluruh wilayah Korea mengundang ramai orang datang selama musim gugur ini. Musim gugur juga dikenal sebagai musim panen yang melimpah, di antaranya panen padi, ubi, buah apel, buah persik, dan buah Jujube.




*Cheongomabi

Istilah Cheongomabi artinya adalah “langit tinggi dan kuda yang menjadi gemuk’. Istilah Cheongomabi banyak menggambarkan musim gugur. Pada musim ini, langit sangat biru dan jernih juga bersih, sehingga sangat bagus untuk pergi tamasya, dan musim panen membuat banyak makanan untuk dimakan.

  • Musim Dingin

Musim Dingin di Korea biasanya dimulai antara bulan Desember hingga bulan Februari, dengan suhu terdingin yang muncul pada bulan Januari yang mencapai minus 3 hingga 6 derajat Celcius. Hari-hari dengan suhu paling rendah biasanya terjadi antara pertengahan dan akhir bulan Januari. Di musim dingin, hari-hari menjadi lebih pendek, sinar matahari muncul lambat dan matahari tenggelam lebih awal. Biasanya siklus tiga hari dingin yang diikuti empat hari hangat yang disebut dengan istilah Samhansaon selalu berulang selama musim dingin.

Daerah pegunungan di provinsi Gangwon-do turun hujan salju sejak awal musim dingin, dengan suhu yang semakin dingin dan kering karena angin yang bertiup berasal dari Siberia. Antara bulan Desember hingga bulan Februari terdapat liburan hari-hari besar, yaitu: hari Natal, hari Tahun Baru, dan hari Tahun Baru Imlek. Sementara antara bulan Februari hingga awal bulan Maret adalah masa untuk wisuda dan awal masuk sekolah. Untuk daerah pedesaan, selama musim dingin lahan pertanian berhenti istirahat sejenak sampai tiba masa bercocok-tanam di musim semi, dan beberapa jenis sayuran tumbuh dan dikembangkan di dalam rumah kaca. Antara bulan November hingga Desember biasanya dilakukan persiapan pembuatan Kimchi dengan skala besar yang bisa dikonsumsi sepanjang musim dingin. Proses persiapan Kimchi dengan skala besar ini disebut Gimjang. 



* Fenomena Samhansaon (Tiga hari dingin dan empat hari hangat)

Samhansaon adalah istilah yang merujuk fenomena ‘tiga hari dingin yang diikuti empat hari hangat’. Iklim seperti ini sering terjadi di wilayah Timur-laut Cina dan Korea selama musim dingin. Fenomena ini berlanjut dengan siklus tujuh hari dengan tekanan benua yang tinggi dan kuat kemudian menjadi melemah. Rata-rata tingginya tekanan dengan siklus naik dan siklus turun terjadi selama 3 sampai 4 hari, sehingga fenomena ini disebut Samhansaon (tiga hari dingin dan empat hari hangat). Walaupun perubahan iklim umumnya terjadi dalam siklus 7 hari, hal ini menjadi sulit untuk diprediksi yang disebabkan oleh perubahan iklim.


*Gimjang

Gimjang adalah istilah yang merujuk pada persiapan pembuatan Kimchi dalam skala besar sehingga bisa dikonsumsi selama musim dingin. Persiapan Kimchi dalam skala besar adalah momen istimewa khususnya di dalam kehidupan rumah-tangga masyarakat Korea, dan biasanya dilakukan antara akhir musim gugur dan awal musim dingin. Kimchi yang dibuat selama periode ini dinamakan Gimjang Kimchi. Sawi putih Korea menjadi bahan utama pembuatan Kimchi, dan bumbunya terbuat dari sayur lobak, udang kecil basah, bawang putih, bawang bombai, jahe, garam, ikan asin, cabe merah bubuk. Gimjang Kimchi disimpan dengan hati-hati untuk persediaan musim dingin.



Source :

6 comments: