Saturday, October 19, 2013

Bersedia Menerima, Bersedia Kehilangan

October 19, 2013 2 Comments
Ketika kamu bersedia menerima seseorang atau suatu hal dalam hidupmu, maka begitu juga kamu harus siap kehilangan seseorang atau suatu hal tersebut, seperti kata pepatah “Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan.”  Kita hanya diberi kesempatan dan diberi titipan oleh Tuhan. Oleh karena itu sebisa mungkin kita harus memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada, karena kita tidak tahu apa yang terjadi kedepannya. Tuhan yang berkehendak, kita sebagai umatNya hanya bisa berencana. Kalau kita pasti berkeinginan agar apa yang telah kita miliki akan selamanya bersama kita. Namun itu hanya keinginan kita, realitasnya adalah semua yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan. Begitupun dengan kita, kita adalah milik Tuhan dan Tuhan berhak menentukan sampai kapan batas waktu yang Tuhan berikan kepada kita untuk menikmati hidup di dunia.   

Memafaatkan kesempatan dan waktu adalah satu-satunya cara agar kita bisa menikmati kehidupan ini. Tuhan memberi kita banyak kemudahan namun kita sendiri yang mempersulit keadaan. Tuhan memberi kita rancangan yang indah namun kita tidak bersedia menunggu saatnya tiba. Tuhan memberi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Tuhan memberi ampun serta rahmatNya pada kita, namun apa pernah kita selalu bersyukur atas segala yang telah Tuhan berikan pada kita baik dalam perkara kecil maupun besar. Tuhan itu sangat menyayangi kita, namun kita yang kurang menyadari dan selalu saja mengeluh terhadap pemberianNya.

Kehadiran seseorang terkadang tanpa kita sadari memberi makna dalam hidup kita. Manusia tidak ada yang sempurna. Selalu ada kelemahan dan kelebihannya. Belum tentu orang cantik atau tampan memiliki hati yang secantik dan setampan wajahnya. Begitu pula sebaliknya, belum tentu orang yang memiliki wajah biasa-biasa saja memiliki hati yang biasa, bisa terjadi orang tersebut malah memiliki hati yang cantik atau tampan. Kita tidak bisa mengukur suatu hal hanya dari penampilan dan angka. Ukuran yang sesuai adalah dimana kita bisa menempatkan diri dan berusaha menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Ketika kita tidak menyukai seseorang dan menjadikan kita menjauhi orang tersebut dengan alasan tertentu, tanpa kita sadari orang itu telah memiliki letak dalam kehidupan kita. Ketika kita kehilangan orang tersebut barulah kita menyadari pentingnya orang tersebut.

Kita bersedia menerima kehadiran berarti kita juga harus bersedia kehilangan karena semua yang ada di dunia ini hanya milik Tuhan dan apapun resikonya, seberapa besar kasih sayang kita, seberapa besar ketidak sukaan kita semuanya akan berakhir pada kembalinya hal tersebut kepada Sang Pencipta. Kita diciptakan untuk saling melengkapi. Ketika kita memiliki konflik dengan seseorang, bukan berarti kita harus membenci orang itu. Justru ketika suatu saat kita kehilangan orang tersebut maka akan terasa bahwa orang tersebut berarti bagi kita. Bisa saja karna konflik yang terjadi dengan orang tersebut membuat kita semakin dewasa dalam mengambil sikap dan melihat realitas yang ada. Oleh sebab itu, sebelum terlambat dan tidak berguna menyesali sesuatu yang telah terjadi maka cintailah dan hargailah segala yang ada dalam kehidupan kita sekecil apapun bentuknya, seburuk apapun rupanya, dan serendah apapun hasilnya kita harus mensyukuri dan mencintai apa yang telah diberikan Tuhan. Dengan begitu ketika saatnya tiba, kita yang bersedia menerima sudah siap untuk kehilangan.

Oleh :  Devina Margareth Limantara          
          
credit of picture : to the owner